Adventure Time - Lady Rainicorn

Minggu, 15 September 2019

Keistimewaaan Kopi Bubuk Waris

Kopi Ijo Yang Melegenda Hingga Ke Negeri Tetangga

1. Filosofi Kopi

Kopi merupakan salah satu minuman yang dikonsumsi untuk banyak hal bagi manusia. Ada yang bertujuan untuk kesehatan, ada yang hanya gemar mengkonsumsi, namun ada juga sebagai pendamping untuk melakukan aktivitas atau hanya bercengkrama bersama rekan atau orang tercinta. Namun di Tulung agung, menjadi salah satu sajian kopi unik di Indonesia, terdapat salah satu sajain kopi yang seringkali di kenal dengan nama Kopi Hijau.

Memang kopi identik dengan warna hitam, akan tetap di daerah Tulung agung, Jawa Timur lo bisa menemukan kopi yang berwarna hijau yang akrab dengan panggilan Kopi Ijo. Mungkin masih terdengar asing, namun di Tulungagung, Kopi hijau adalah salah satu hidangan legendaris dan  menjadi tradisi masyarakatnya.


2. Keunikan dari Kopi Ijo Tulungagung

Kopi Ijo memiliki rasa serta tekstur yang berbeda dari kopi jenis lain. Ketika dituangkan ke dalam tatakan, Kopi Ijo akan nampakhitam kehijauan. Asal Kopi Ijo yang berwarna kehijauan ini bukanlah karena adanya campuran dengan zat pewarna, namun dalam proses pembuatannya.  Prosesnya yaitu mulai dari pengeringan biji kopi dengan cara disangrai dengan menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat dengan pengapian tradisional berbahan bakar kayu bakar. Proses ini diperlukan keuletan dalam menjaga api agar suhunya tetap stabil sehingga menghasilkan kopi yang matang dengan merata serta sempurna. Setelah melalui tahap ini, barulah biji kopi di giling menggunakan mesin. Itulah tadi resep rahasia kopi hijau yang menciptakan rasa yang unik.

Meskipun lo mungkin jarang mendengar kopi ini, di Tulungagung yang menjadi kota asal kopi hijau, kopi ini sangat terkenal . Mulai dari warung kopi pinggir jalan hingga kafe besar menyediakan kopi hijau sebagai menu utama. Hingga sekarang Kopi hijau di anggap sebagai salah satu ciri khas dari Tulungagung yang patut untuk dilestarikan.

Meskipun kopi hijau memiliki proses pengolaha yang berbeda, namun penyeduhannya tidak berbeda dengan kopi pada umumnya. Di suguhkan di cangkir dalam keadaan panas. Namun, ada satu hal yang berbeda, kopi hijau biasanya di sertai dengan kebiasaan yang biasa di kenal dengan nama Nyete. Nyete sendiri merupakan seni melukis sebatang rokok dengan menggunakan sisa endapan Kopi Ijo. Hingga sekarang, kopi hijau di kemas dalam bentuk saset yang biasanya dapat di jadikan oleh- oleh.

Lo bisa mencicipi kopi hijau ini dengan berkunjung ke Tulungagung, namun lo wajib untuk menyempatkan untuk berkunjung ke warung kopi paling melegenda di Tulungagung.
Inilah Warung Kopi Waris yang beralamatkan di Jl. Raya Karangrejo No.23, Prayan, Karangrejo, Kabupaten Tulungagung tidak pernah sepi pengunjung.

Waris merupakan nama pemilik warung kopi legendaris yang terletak di Tulungagung, Jawa TImur. Warung ini hampir tidak pernah sepi, hanya tutup saat malam Idul Fitri. Yang membuat banyak orang tertarik karena secangkir kopinya yang menurut lidah saya terasa lembut dan gurih. Kopi di sini hanya disajikan dengan 2 varian dengan bubuk kopi yang sama, yakni Kopi tubruk dengan gula, atau kopi susu yang hanya dibedakan cara penyajiannya yaitu dengan menggunakan gelas cangkir atau gelas kaca. Di samping itu, Harganya pun sangat murah, hanya sekitar Rp 1.500,00 per gelasnya. Selain harga dan rasa, warna kopi ini memang sangat berbeda dengan kopi lainnya.


Warung ini tidak seperti cafe kopi yang sekarang menjamur sekarang di kota-kota besar. Tidak seperti cafe yang menjadikan spot-spot foto yang 'instagramable' sebagai daya tarik dalam menarik konsumennya. Hanya kesederhanaan inilah yang membuat banyak orang berkumpul membahas apapun yang menarik untuk dibicarakan. Hanya ada meja dan bangku panjang untuk para penikmat kopi hijau bercengkerama. Sejenak lo bisa melupakan kesibukan yang menyita pikiran pada saat siang hari dan bisa tertawa ataupun membicarakan hal-hal ringan bersama rekan dan orang tercinta dengan menghirup aroma dan rasa kopi ijo Waris yang legendaris.



Mengingat Indonesia memiliki banyak sekali sajian kopi yang terbilang unik, tidak hanya di Tulungagung, ternyata Yogyakarta menguguhkan kopi unik yang ada di Yogya, mungkin lo sering mendengar dengan nama kopi Joss  legendaris dari angkringan Lik Man. Wangi, rasa, dan cara pembuatannya begitu unik.

Tahukah kalian jika kopi tidak hanya berwarna hitam dan putih saja? Di daerah Tulungagung ada sebuah warung yang menjual kopi berwarna hijau atau biasa disebut “Kopi Ijo”. Kopi Ijo ini ternyata lebih terkenal daripada kopi hitam yang biasa kita ketahui. Hampir 3000-an lebih warung yang menjajakan Kopi Ijo di Tulungagung. Maka dari itu masyarakat pun beranggapan bahwa penyajian Kopi Ijo ini perlu dijaga dan dilestarikan.



Kopi Ijo sendiri memiliki rasa dan tekstur yang halus, berbeda dari kopi kebanyakan. Kenapa kopi ini bisa berwarna hijau? Ternyata rahasianya terdapat pada proses pengeringan biji kopi dan alat-alat yang digunakan masih menggunakan alat tradisional. Biji kopi yang sudah dipilih, dikeringkan dengan cara disangrai. Kopi Ijo disangrai dengan menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat, dan yang membuat berbeda dibakar dengan kayu bakar yang terpilih. Proses pengeringan pun harus dilakukan secara telaten. Nyala api harus tetap stabil agar biji kopi matang secara merata dan sempurna. Kemudian kopi digiling menggunakan mesin.

Selain dari proses pengeringan yang menyebabkan kopi ini berwarna hijau karena campuran sari rempah-rempah yang masih hijau membuat warna kopi terkesan hijau. Tapi tidak menghilangkan warna asli dari kopi itu sendiri. Menurut beberapa orang yang sudah pernah mencicipi kopi ini rasa Kopi Ijo hampir mirip dengan Kopi Luwak karena rasanya yang unik. Kopi Ijo ini juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Untuk para kaum wanita yang ingin berdiet kopi ini sangat dianjurkan untuk dikonsumsi karena Kopi Ijo dapat menurunkan berat badan. Cara menurunkan berat badan dengan meminum Kopi Ijo memang dikenal cukup efektif karena cara ini sangat alami.

Bagi orang yang sensitif terhadap kafein kopi ini juga sangat dianjurkan, karena kopi ini memang diperuntukkan bagi orang yang sensitif dengan kafein. Selain itu Asam Klorogenat yang terkandung di dalamnya merupakan jenis anti oksidan yang alami dan dapat melawan radikal bebas. Sehingga kita bisa terbebas dari penuaan dini.

Jika mampir ke Tulungagung jangan lupa untuk mencoba Kopi Ijo di salah satu warung kopi atau kafe di sana. Tidak perlu khawatir dengan harganya karena kopi ini sangat murah meriah, harga segelas Kopi Ijo di warung berkisar Rp 1.500 dan secangkirnya Rp 1.000. Salah satu warung kopi yang terkenal menyediakan Kopi Ijo, yaitu Warung Kopi Mak Waris di Bolorejo, Kecamatan Kauman, kira-kira 15 menit jika menggunakan kendaraan motor dari pusat kota Tulungagung. Kalian bisa rasakan sendiri kenikmatan dan manfaat dari Kopi Ijo.

3. Sejarah Kopi Ijo Tulungagung

Kopi Ijo adalah kopi bubuk yang sudah disangrai, yang bila diseduh kemudian akan tampak berwana hijau kehitaman. Dan sentra produksi dari Kopi Ijo ini ada di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.

Tidak ada literatur yang pasti dan bisa memberitahukan kita sejak kapan Kopi Ijo ini mulai ada dan diproduksi di Desa Bolorejo. Keberadaan Kopi Ijo ini juga tak lepas dari budaya Nyethe, atau Cethe. Yakni melukis/membatik puntung rokok dengan ampas kopi.

Sebenarnya, ada banyak warung kopi sejenis yang bertebaran di beberapa tempat di Kecamatan Kauman. Tapi, Warung Kopi Waris lebih dikenal orang sebagai pusat produksi Kopi Ijo. Awalnya, Warung Kopi Waris hanya membuat kopi sendiri untuk dijual di warung. Menurut Hariyanto, satu dari 10 anak Pak Waris, orang tuanya mulai buka usaha warung kopi sejak 1978.

"Itu setelah ada banjir bandang tahun 1976," kata Haryanto. Lambat laun, banyak orang yang memesan untuk dibawa pulang. Baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijual kembali.

Popularitas Kopi Bubuk Waris pun semakin menanjak. Setelah Pak Waris meninggal dunia, usahanya diteruskan oleh istrinya, Sutijah atau yang akrab dipanggil Mak Waris.

Kini, Kopi Bubuk Waris sudah dikelola oleh generasi kedua. Beberapa anggota keluarga Pak Waris membuat kopi bubuk sendiri-sendiri berdasarkan resep/racikan peninggalan Pak Waris. Meski dibuat terpisah, dengan logo atau kemasan yang berbeda, namun semuanya memakai nama Waris dibelakangnya.

Hariyanto menuturkan, saat kopi bubuk Waris mulai dipesan orang luar untuk dibawa pulang, dirinya mulai mengurus Sertifikat Produksi Pangan -- Industri Rumah Tangga (P-IRT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. Dengan nama industri Warung Kopi Waris dan merek produk adalah Kopi Bubuk Waris.


Dengan adanya sertifikat P-IRT ini, konsumen tak perlu ragu lagi mengenai masalah keamanan pangan dari produk Kopi Bubuk Waris. Sertifikat ini menjadi bukti Kopi Bubuk Waris diproduksi dengan standar kelayakan produk pangan yang semestinya, sesuai dengan standar dari Dinas Kesehatan.




Sabtu, 14 September 2019

Fakta Unik Di Balik Gunung Budheg

GUNUNG BUDHEG TULUNGAGUNG




Asal Usul Gunung Budheg

Berdasarkan kisah yang diambil dari babad Kabupaten Tulungagung di Bethak, Bedalem ada satu kadipaten yang memiliki puteri cantik jelita bernama Rara Ringgit. Pada suatu hari Rara Ringgit melarikan diri dari kadipaten karena dikejar-kejar oleh Adipati Kalang, seorang Adipati yang sebenarnya juga tengah bersemunyi di Bethak Bedalem karena kalah perang dengan musuhnya Adipati Katong dari Ponorogo.

Menghindari kejaran Adipati Kalang hingga membuat Rara Ringgit harus pontang panting bersembunyi. Pada suatu hari ia bersembunyi ke rumah seorang Janda untuk meminta perlindungan. Pada waktu itu janda pemilik rumah tak berada di rumah. Yang ada disana hanyalah anak semata wayangnya yang bernama Jaka Bodho. Rupanya paras ayu nan elok Rara Ringgit membuat Jaka Bodho terpesona hingga ia mengutarakan keinginannya untuk menjadikan rara Ringgit istrinya.

Rara Ringgit termasuk sosok yang bijaksana. Meskipun dalam hati menolak namun ia tak ingin menyakiti Jaka Bodho. Maka ia mencari-cari cara terhalus untuk menghindari Jaka Bodho. Rara Ringgit akhirnya memberi persyaratan pada Jaka Bodho bahwa dia bersedia jadi istri dan melayaninya asal Jaka Bodho mampu berpuasa bisu selama 40 hari. Ternyata persayaratan tersebut disetujui oleh Jaka Bodho.

Jaka Bodho akhirnya menjalani lelaku puasa bisu sebagai persyaratan yang diajukan oleh Rara Ringgit. Suatu hari saat sedang menjalani puasa bisu Mbok Randa ibunya kembali. Mbok Randha menyapa anak semata wayangnya dan berkali-kali namun tak sepatah katapun keluar dari mulut Jaka Bodho. Akhirnya Mbok Randha merasa sakit hati dengan tingkah laku anaknya tersebut dan tanpa diduga ia mengeluarkan perkataan ”Anak ditanya orang tua kok bisu, kaya batu saja,” Dari perkataan Mbok Randha itu tiba-tiba Jaka Bodho berubah menjadi batu. Mbok Randha menyesali ucapannya yang ternyata menjadi kenyataan itu namun nasi telah menjadi bubur semuanya tak bisa kembali. Untuk menghilangkan penyelasalannya maka batu itu dipindahkan keatas gunung yang sekarang disebut sebagai gunung budheg (tuli). Dan ada pula yang menyebut gunung cikrak karena bentuk batu tsb menyerupai cikrak (alat untuk membuang sampah).






Informasi Umum

Wisata Gunung Budheg di Tulungagung adalah salah satu tempat wisata yang berada di kecamatan boyolangu, kabupaten tulungagung, provinsi jawa timur, negara indonesia. Wisata Gunung Budheg di Tulungagung adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.


Wisata Gunung Budheg di Tulungagung memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk  dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota tulungagung tidak mengunjungi wisata alam yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.

Wisata Gunung Budheg di Tulungagung  sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari ibur lainnya, bisa juga digunakan untuk camping bagi mereka yang suka mendaki.

Keindahan Wisata Gunung Budheg di Tulungagung ini sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat  Wisata Gunung Budheg di Tulungagung di kota tulungagung. 29 Daftar Wisata Alam dan Bahari di Kabupaten Tulungagung

Lokasi

Dimana lokasi Wisata Gunung Budheg di Tulungagung ? seperti yang tertulis di atas lokasi Wisata Gunung Budheg di Tulungagung  terletak di  Kecamatan boyolangu, Kabupaten tulungagung, Provinsi jawa timur.

Tetapi jika anda masih bingung di mana lokasi atau letak Wisata Gunung Budheg di Tulungagung  saya sarankan anda mencari dengan mengetik Wisata Gunung Budheg di Tulungagung di search google maps saja. Di Google maps sudah tertandai dimana lokasi yang anda cari tersebut.

Wisata Gunung Budheg di Tulungagung merupakan tempat wisata yang harus anda kunjungi karena pesona keindahannya tidak ada duanya. Penduduk lokal daerah boyolangu juga sangat ramah tamah terhadap wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Kota tulungagung juga terkenal akan keindahan obyek wisatanya , salah satu contohnya adalah Wisata Gunung Budheg di Tulungagung ini. Wisata Gunung Budheg di Tulungagung  adalah Gunung Budheg atau biasa dikenal dengan nama Gunung Cikrak ini adalah salah satu gunung atau bukit yang mempunyai ketinggian sekitar 585 mdpl dan terletak di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Gunung Budheg bisa menjadi lokasi atau tempat untuk latihan bagi para pendaki pemula untuk melakukan pemanasan. Jalur yang harus dilalui untuk sampai ke puncak Gunung Budheg adalah jalanan yang menanjak melewati semak berduri diselingi dengan merayap dipinggiran tebing yang cukup curam. Namun perjalanan melelahkan tersebut akan terbayarkan dengan pemandangan indah yang bisa kita dapatkan dari puncak Gunung Budheg seperti sunrise pada pagi hari maupun pemandangan hijau pepohonan yang ada disekitar Gunung Budheg. Selain itu jika kita menginap di puncak Gunung Budheg kita bisa melihat pemandangan kerlap kerlip lampu pada malam hari.

Fasilitas

Wisata Gunung Budheg di Tulungagung bisa dibilang sebuah wisata alam  yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut :

– Area Parkir kendaraan

– Mushola

– Kamar mandi / MCK

– rumah makan

– dan masih banyak lainnya

Transportasi

Bagi wisatawan asal kota Wisata Gunung Budheg di Tulungagung  sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi lokasi Wisata Gunung Budheg di Tulungagung. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka bingung dan takut kesasar. Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota tulungagung saya mempunyai solusinya agar anda semua tidak kesasar.

Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Wisata Gunung Budheg di Tulungagung  dengan memakai kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan arah keWisata Gunung Budheg di Tulungagung  di google maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum.

Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda berhenti di terminal bus kota atau desa tujuan anda. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan pribadi anda menuju lokasi Wisata Gunung Budheg di Tulungagung tersebut.
Saran dan Tips

Saran dan tips sebelum menuju ke tempat Wisata Gunung Budheg di Tulungagung,anda perlu mempersiapkan keperluan yang akan butuhkan. Serta beberapa barang tambahan seperti  kamera karena anda pasti ingin mengabadikan moment bersama kelurga ataupun teman – teman anda.

Jangan lupa bawa perlengkapan kesehatan (contohnya adalah sabun, tissue basah, sampo, antiseptik). Siapkanlah fisik dan kendaraan anda supaya liburan anda berjalan dengan lancar. Jaga kondisi diri anda dan selalu berhati – hati.
Peta Lokasi



Demikianlah sedikit ulasan mengenai Pesona Keindahan Wisata Gunung Budheg di Tulungagung yang dapat saya informasikan di web https://ihategreenjello.com. Semoga bisa menginspirasi anda semua untuk mencoba berwisata ke Wisata Gunung Budheg di Tulungagung Sebagai referensi inilah kumpulan wisata wisata terindah di kota tulungagung  dan  Semoga informasi yang saya berikan bisa bermanfaat untuk anda semua. .


Eksotisme Pinka Tulungagung

Tulungagung, the best place of caffe and coffee. Bagaimana tidak? Di setiap sudut kota agan-agan bisa menemukan warung kopi. Dari yang berbentuk caffe modern, caffe rumahan, caffe kongkow, angkringan, sampai caffe pinka, semua ada di Tulungagung.


PINKA TULUNGAGUNG

Hasil gambar untuk pinka tulungagung

Ngrowo merupakan kependekan Bonorowo, sebutan Kota Marmer selama masa penjajahan, sebelum akhirnya berubah menjadi Tulungagung. Dalam bahasa setempat, ngrowo berarti rawa. Sebutan tersebut diberikan sebab kabupaten di selatan Jawa Timur ini dulunya sering dilanda banjir. Salah satu saksi bisu perkembangan Tulungagung sejak zaman penjajahan adalah Kali atau Sungai Ngrowo.


Uniknya, di dekatnya terdapat sebuah pusat kuliner yang selalu ramai. Namanya wisata kuliner PINKA Ngrowo (pinggir kali Ngrowo).
What is PINKA? Yup, jika anda baru datang ke Tulungagung, jangan panik jika ada yang mengajak anda ke caffe Pinka. Sebenarnya Pinka itu adalah sebuah singkatan, nah kepanjangannya ya Pinggir Kali (Pinka). Jadi letak caffe ini di pinggiran sungai, di kawasan Lembupeteng-Tulungagung.

Sebelum menjadi pusat kuliner, PINKA sejatinya merupakan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di pinggir sungai Ngrowo yang baru selesai dibangun pada 2016 silam. Kawasan ini mengusung konsep ‘design with nature’, lengkap dengan jogging track, sitting group, area bermain anak, gazebo, area parkir, arena skateboard, serta beragam kios.
Hasil gambar untuk pinka tulungagung
Fungsi awal PINKA adalah sebagai penunjang ekologis kawasan sekitar, sekaligus menjadi ruang terbuka, dan pendukung nilai serta kualitas lingkungan dan budaya. Sekarang, area ini justru dijadikan sebagai tempat rekreasi dan wisata kuliner.

Tak Pernah Sepi Pengunjung
Warung-warung makan (foto pribadi)
Warung makan dekat Sungai Ngrowo
Gambar terkait

Pusat jajanan PINKA Ngrowo seolah tak pernah sepi diserbu pengunjung, baik yang ingin sekedar nongkrong, berkumpul bersama teman, maupun makan sambil menikmati suasana sekitar. Pemandangan di sekitar sungai juga tampak kian mempesona di sore hari, saat sinar jingga menaungi di ufuk barat. Begitu memasuki malam hari, lalu lalang lampu kendaraan membuat suasana kian meriah.

Ada banyak pilihan warung makan pinggir jalan yang bisa dicoba di PINKA Ngrowo. Teman Traveler juga bisa menjajal deretan kafe berkonsep unik, dan serta mampir di Pujasera alias Pusat Jajan Serba Ada. Semuanya tersedia lengkap di area rekreasi sekitaran bantaran sungai ini.
Bothok Khas Tulungagung

Bagi Teman Traveler yang ingin mencoba menu khas Tulungagung, bisa menuju ‘Warung Bothok Iwak Kali’ yang buka sejak pagi. Kedai sederhana ini menyediakan beragam bothok (masakan kukus dengan bumbu rempah dan dibungkus daun pisang). Kalian bisa menemukannya di bagian selatan Kali Ngrowo.

Sesuai nama warungnya, Teman Traveler bisa menemukan beragam bothok dengan bahan utama ikan air tawar. Selain bothok patin, ada juga varian lele, kuthuk (ikan gabus), wader, gurami, telur ikan, udang, tuna, salmon, tawon, jeroan, dan masih banyak lagi.




Wisata Kali Emas Dan Watu Gedong Surga Tersembunyi Di Tulungagung

Kabupaten Tulungagung yang terletak di Selatan Provinsi Jawa Timur akhir - akhir ini semakin eksis dengan banyak ditemukanya pesona wisata baru yang terus bermunculan. Akses jalan yang terus diperbaharui membuka kesempatan bagi pecinta wisata untuk mengeksplorasi keindahan di kota yang terkenal dengan industri marmernya ini. Foto cantik dari tempat - tempat unik mulai dari pantai, dan keindahan alam lainya menjadi viral di sosial media.
 Desa Wisata Sebalor menjadi salah satu yang paling membuat penasaran banyak orang untuk mengunjunginya. Tempat wisata ini baru diresmikan pada tanggal 17 Nopember 2016, dengan mengusung tema keindahan pemandangan alam. Di desa wisata tersebut terdapat beberapa spot menarik diantaranya adalah kawasan wisata Ancar Bangkong, Watu Gedong dan Kali Mas.

                                     Perjalanan Menuju Tempat Tujuan

Sebalor adalah nama salah satu desa di Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Sebenarnya cukup mudah untuk menemukan lokasi wisata tersebut, Rutenya sejalur dengan arah menuju Pantai Prigi Trenggalek.
 Dari Pasar Bandung kami mengarahkan kendaraan menuju ke barat menyusuri Jl. Raya  Bandung - Prigi, kemudian belok kanan di pertigaan SMKN 1 Bandung berlanjut hingga di Balai Desa Sebalor. Tepat di depan Balai Desa tersebut terdapat gang yang menuntun kami sampai di tempat lokasi. Berada di sepanjang lereng pegunungan desa ini dikaruniai 29 mata air yang terus mengalir di sepanjang musim. Suasana ketika memasuki desa ini layaknya di ubud Bali, sawah yang berkotak – kotak rapi dan banyaknya pohon yang ijo royo - royo seakan menyambut setiap wisatawan yang datang. Akses jalan cukup baik, bahkan untuk mobil pribadi pun bisa dengan mudah untuk sampai di lokasi. Terdapat semacam lapangan kecil yang sangat cocok untuk kegiatan outdor. Tempat yang masih alami tersebut terlihat terawat dan bersih sejauh mata memandang.

                                 Terbius Asiknya Berpetualang di Watu Gedong

Di depan lapangan kecil itu ada dua arah jalan jika kearah kanan menuju Kali Mas, sementara jika ke kiri menuju ke Watu Gedong. Sekitar 100 meter jalan yang lebih kecil menghentikan kami di salah satu halaman rumah warga. Ya kami harus parkir, karena medan yang selanjutnya hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Parkir Motor di halaman rumah warga
Bisa dibilang seperti olahraga kecil, jalan setapak yang menanjak memaksa kami untuk terus berjalan. Akan tetapi lelah pun tidaklah mungkin terasa, semua pasti terhibur dengan suara gemricik air sungai yang sudah terlihat dari atas jalan. Papan bertuliskan “Watu Gedong” memberikan tanda bahwa kami sudah sampai di tempat tujuan.
Menyusuri jalan setapak menuju Watu Gedong
Sebuah dinding batu besar dengan garis - garis berwarna hijau memperlihatkan kemegahannya. jika    kami amati dari bentuk lokasinya, nama watu gedong mungkin diambil dari kata watu yang berarti batu dan gedong yang berarti gedung. Apabila dirangkai maka maknanya adalah sebuah dinding batu yang memiliki kemegahan layaknya gedung - gedung besar. Kami segera bergegas turun untuk melampiaskan rasa penasaran, kakipun basah dengan air yang mengalir tipis di lantai bebatuan.

                                                 Watu Gedong tampak dari atas


                                                         Air Terjun Watu Gedong

                          Tempat duduk yang disediakan oleh alam (masa kecil bahagia)

Riuhnya suara keceriaan anak - anak mengalihkan perhatian kami, ternyata mereka sedang asik bermain di bawah air terjun. Dari sudut tebing batu air terjun tersebut mengalirkan air pegunungan yang tampak segar. Yang unik air terjun kecil ini seperti berbentuk perosatan, mungkin itu yang membuat anak - anak betah berlama - lama. Kami pun kembali mengeksplorasi tempat ini dengan menyusuri kali kecil berdinding batu. Batunya benar-benar berwarna hijau tanpa pewarna buatan. Kami dibuat seperti melakuakan petualangan seru, ada pula batu - batu besar yang manis untuk dibuat foto selfi.

                                                               bermain di kali kecil

                         kali kecil yang diapit dinding batu besar di Watu Gedong (Sebalor)


                                                Tempat yang cocok untuk meditasi

Ada yang Unik di “Kali Mas”
Jika kembali ke jalan pesimpangan, kali ini mengikuti penunjuk jalan yang bertuliskan “Kali Mas”. Mungkin hanya sekitar 500 meter tapi kali ini jalanya lebih menanjak menuju puncak gunung. Setelah melalui tikungan – tikungan keren itu, kami berhenti pada kerumunan sepeda motor yang sudah rapi berjajar di salah satu rumah warga. Dari jauh hanya tampak sebuah jembatan dengan kali kecil di bawahnya. Apa yang sepesial dari tempat ini?, betapa terkejutnya kami ketika menemukan banyak orang sudah antri berfoto dengan beground yang sungguh luar biasa.


                                           Foto Pemandangan Kali Mas dari Jembatan


                                                tampak atas Kali Mas (Sebalor)

Bentuknya mirip dengan air terjun tetapi lebih landai, dengan batu alam kuning berwarna keemasan. Air jernih mengalir dari sumber mata air yang berada di atas bukit. Kami ikut asik menyentuhkan kaki di “Kali Mas” anehnya batu – batu yang kami pijak tidaklah licin seperti yang terbayangkan, tebing batu tersebut mudah untuk dilalui, meskipun begitu kami harus tetap berhati - hati. Kami seperti melakukan aktifitas panjat tebing dengan air yang tetap mengalir seperti halnya pada air terjun.


setengah dari perjalanan menuju puncak Kali Mas (Sebalor)

Semakin ke atas semakin asik, pemandangan dibawah semakin terlihat sedap untuk diabadikan. Dengan kaki yang masih menempel pada air, mata kita seakan dimanjakan dengan hamparan sawah dan rumah - rumah pedesaan yang sederhana dari atas ketinggian. Bermain air atau sekedar duduk ditengah tebing Kali Mas adalah rileksa
Kami mengakiri perjalanan di Kali Mas dengan segelas es yang dijual oleh warga sekitar yang rumahnya dijadikan tempat parkir. Meskipun begitu tidak ada biaya parkir, justru mereka dengan ramah memberikan info menarik tentang tempat cantik ini. Semoga Desa Wisata Sebalor bisa terus berbenah dan menjadi tempat wisata andalan yang mensejahterakan warganya.
Selamat Berpetualang......... !

Jurang Senggani Terkesan Berbahaya Namun Sangat Indah



Hallo pemirsa dimanapun kalian berada.....!! kembali lagi di blogg ku, aku akan menghadirkan informasi seputar wisata yang ada di Tulungagung yang pastinya cocok buat kalian para kaum milenial yang hobi buat camping maupun foto-foto.
kalian penasaran ? langsung saja cek di bawah ini

JURANG SENGGANI SENDANG TULUNGAGUNG
Hasil gambar untuk jurang senggani

Pelososk Jawa Timur memang memiliki keindahan yang tersembunyi terdapat Di Tulungagung khusunya wilayah Sendag yang memiliki wisata alam yang benar-benar bagus, terbukti banyak sekali daerah di Jawa Timur yang memiliki tempat-tempat wisata alam yang indah dan unik seperti Malang yang terkenal dengan air terjunnya atau yang biasa disebut dengan Coban, Banyuwangi yang terkenal dengan pantai Pulau Merahnya, Lumajang yang terkenal dengan Puncak Mahamerunya, dan lain sebagainya.

Dengan banyaknya spot-spot alam yang cantik, saat ini banyak bermunculan wisata-wisata alam baru yang sedikit di modifikasi dengan ditambah spot-spot buatan yang tak kalah cantik dan instagrammable. Seperti salah satunya adalah Jurang Senggani Sendang yang terletak di kabupaten Tulungagung.

Hal ini membuat para pengunjung akan merasa betah berlama-lama dengan suasana yang penuh ketenangan dan udara yang sangat sejuk membuat kawasan bumper Jurang Senggani, sangat cocok sebagai tempat rekreasi keluarga. “Pada liburan ini jumlah pengunjung juga meningkat 100 persen disbanding dengan hari biasa yang hanya sekitar 200 orang,” ungkap Sukaji ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bumper Jurang Senggani.

Jurang Senggani  terletak di Nglurup, Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Tempat wisata ini terkenal sebagai bumi perkemahan yang cukup indah dan populer di Tulungagung. Tempatnya cukup luas dan cocok sekali untuk kegiatan berkemah salah satunya untuk outbond dan jelajah karena disini medannya cukup memadai. Dan yang istimewa lagi yaitu disini terdapat air terjun lawean.
yang letaknya berada 30 kilometer barat laut dari pusat kota Tulungagung ini memiliki luas 6,2 hektar menyajikan hutan dengan hiasan pohon-pohon pinus yang menjulang asri. Jurang Senggani Sendang ini awalnya adalah daerah bumi perkemahan yang terletak di kaki Gunung Wilis. Namun seiring waktu, Jurang senggani sendang ini sedikit dimodifikasi dengan di tambahi beberapa spot-spot foto yang cantik sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan berlama-lama disana. Selengkapnya, yuk simak beberapa ulasan di bawah ini.






Spot Foto Jurang Senggani Sendang

Hasil gambar untuk DIMANA jurang senggani

Jika kamu tertarik untuk berkunjung di Jurang Senggani Sendang, maka ada beberapa spot foto yang instagrammable yang harus kamu coba guys. Yang pertama adalah spot Gradu Pandang yang bertuliskan I LOVE U. Gardu pandang dengan bentuk tulisan I LOVE U memang sedang hits saat ini, jadi buat kamu yang kesana bareng pasangan wajib banget untuk foto di gardu pandang kece ini. Selain itu, pemandangan yang disajikan ketika berada diatas gardu pandang ini juga tak kalah keren . Hasil gambar untuk DIMANA jurang senggani


Selanjutnya adalah spot foto Bola lampion dan Payung warna-warni. Spot foto seperti ini juga sedang hits, jadi jika kamu foto di spot ini yakin deh pasti foto-fotomu semakin asik berwarna-warni. Selain itu, juga ada spot foto Ayunan, Rumah pohon yang juga tentunya menyajikan pemandangan yang indah, Frame Love yang lucu dan menarik untuk dijadikan sebagai hiasan fotomu agar lebih cantik, dan masih banyak lagi.

Hasil gambar untuk DIMANA jurang senggani


Selain spot foto-foto yang menarik, Jurang senggani sendang juga menyuguhkan beberapa permainan seru dan menantang seperti Flaying Fox dan Jaring Laba-laba.
Harga Tiket Masuk Jurang Senggani Sendang

Hasil gambar untuk flying fox jurang senggani

Harga tiket masuk di Jurang Senggani termasuk murah sekali. Untuk saat ini harga yang masih tercatat adalah Rp.5000 untuk pengendara sepeda motor. Namun untuk bermain beberapa wahana harus membayar lagi. Untuk wahana Flaying Fox dikenakan biaya Rp.5000 saja untuk bisa merasakan sensasi meluncur dari ketinggian 7 meter dengan lintasan sepanjang 100 meter.
Lokasi dan Rute Jurang Senggani Sendang


jika kalian ingin mendatangi wisata tersebut tidak usah ragu atau kebingungan, karena wisata ini sangat mudah di jumpai.

Jika dari Arah Kediri: Pertigaan lampu merah Ngantru ambil arah ke kanan. Lurus hingga sampai di perempatan Sembon lalu belok kiri. Sesampainya di pertigaan Karangrejo belok kanan. Ikuti saja jalan raya Karangrejo-Sendang hingga sampai di Polsek Sendang. Nanti ada pertigaan, lurus saja sampai menemukan Jalan Beton dan pintu masuk Jurang Senggani.

Jika dari Arah Blitar: Dari perempatan Jepun, silahkan ambil kearah kanan. Lurus terus melewati lampu merah sebanyak tiga kali, dan di lampu merah yang ke empat terdapat Pertigaan Ngantru, ikuti seperti arah diatas tadi.

Jika dari Arah Trenggalek: Dari pertigaan Polsek Kauman belok ke Kiri. Kemudian lurus saja melewati lampu merah kalangbret hingga sampai di pertigaan Karangrejo, belok kiri dan ikuti jalan Karangrejo-sendang

Jumat, 13 September 2019

5 Fakta Unik Di Balik Keistimewaan Candi Gayatri

Hallo sahabat blogg ku.....!! Jadi di blogg kali ini, aku akan menghadirkan informasi seputar peninggalan berjerah yang ada di Tulungagung yang cocok buat kalian para kaum milenial yang kasih kurang update perihal apa sih itu peninggalan sejarah.
Dan pastinya peninggalan sejarah yang ada di Tulungagung ini banyak orang mengenalnya tapi kurang mengetahui tentang sejarahnya.
Baiklah agar tidak panjang lebar, langsung saja ke titik tujuan blog ini saya buat, blog ini bertujuan untuk memudahkan anda mengetahui sejarah di Tulungagung.

CANDI GAYATRI / CANDI BOYOLANGI



Kecamatan Boyolangu merupakan salah satu kecamatan yang ada di sebelah barat Kabupaten Tulungagung. Luas Wilayah Kecamatan Boyolangu adalah 34,27 Km2, dengan batas batasnya yaitu sebelah utara adalah Kecamatan Tulungagung, sebelah timur Kecamatan Sumbergempol sebelah selatan Kecamatan Campurdarat dan sebelah barat adalah Kecamatan Gondang.

Dari seluruh desa yang ada di Kecamatan Boyolangu yang mempunyai wilayah terluas adalah Desa Pucungkidul dengan luas wilayah 3,57 Km2 atau sekitar 10,43 persen dari luas wilayah Kecamatan Boyolangu. Sedangkan yang mempunyai wilayah tersempit adalah Desa Gedangsewu dengan luas wilayah 1,15 Km2 atau sekitar 3,35 persen luas wilayah Kecamatan Boyolangu. Menurut statusnya, 11 desa di kecamatan ini berstatus desa. Jika ditinjau dari jarak desa ke ibukota kecamatan, desa yang terjauh adalah desa Gedangsewu dan desa Moyoketen yaitu masing-masing sekitar 7 Km.


Daftar nama Desa yang ada di Kecamatan Boyolangu :

   - Ngranti
   - Kendalbulur
   - Boyolangu
   - Pucung Kidul
   - Sanggrahan
   - Wajak Kidul
   - Karangrejo
   - Wajaklor
   - Kepuh
   - Tanjungsari
   - Serut
   - Beji
   - Sobontoro
   - Gedangsewu
   - Moyoketen
   - Waung
   - Bono

PEMERINTAHAN

Kecamatan Boyolangu terbagi habis ke dalam 17 desa, 45 dusun, 108 Rukun Warga (RW) dan 463 Rukun Tetangga (RT). Desa yang mempunyai jumlah RT terbanyak adalah desa Sobontoro yaitu sebanyak 68 RT, sedangkan yang mempunyai jumlah paling sedikit adalah desa Moyoketen sebanyak 12 RT.

Jumlah pegawai yang ada di kecamatan Boyolangu berjumlah 80 terbagi atas golongan II, III, IV dan kontrak masing-masing sebanyak 24 orang, 31 orang, 15 orang dan 10 orang. Jumlah pegawai terbanyak berasal dari cabang dinas pendidikan yang tersebar di sekolah-sekolah yang ada di kawasan kecamatan Boyolangu.

KEPENDUDUKAN

Penduduk kecamatan Boyolangu akhir tahun 2013 sebesar 75.873 jiwa yang terbagi atas laki-laki 38.296 jiwa dan perempuan 37.577 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 1.973 jiwa/km2. Jumlah penduduk terbanyak ada di desa Sobontoro sebanyak 7.711 jiwa dan yang paling sedikit di desa Moyoketen sebanyak 2.825 jiwa.

SOSIAL

Jumlah sekolah di Kecamatan Boyolangu pada tahun 2013 untuk tingkat TK ada sebanyak 27 sekolah, SD sebanyak 44 sekolah dan SLTP sebanyak 4 sekolah, dan tingkat SLTA sebanyak 10.

Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kecamatan Boyolanguyaitu puskesmas/pustu sebanyak 6 unit, poskesdes 11 unit dan posyandu sebanyak 90.Desa Pucung kidul, Beji dan Sobontoro mempunyai jumlah posyandu yang terbanyak yaitu 7 tempat. Sedangkan desa Boyolangu mempunyai posyandu 6 tempat.

Budaya
Di Boyolangu menyimpan banyak teka teki yang belu banyak orang mengetahu. salah satunya adalah adanya Candi Gayatri atau Candi Boyolangu.

Hasil gambar untuk keunggulan kecamatan boyolangu

 Candi Gayatri atau Candi Boyolangui terletak di Dukuh Dadapan, Desa Boyolangu Tulungagung Jawa Timur. Candi yang biasa disebut dengan Candi Boyolangu ini ditemukan pada tahun 1914 oleh masyarakat desa setempat.

FAKTA UNIK CANDI GAYATRI

1. Candi Gayatri merupakan candi peninggalan jaman Kerajaan Majapahit. Dibangun era Raja Hayam Wuruk sebagai bentuk penghormatan dan makam Putri Gayatri yang bergelar Rajapatni istri keempat Raja Kertarajasa Jaya Wardhana (Raden Wijaya).

Putri Gayatri wafat pada tahun 1350. Candi tersebut merupakan area pemakaman Putri Gayatri.  Pada tahun 1350-1389 Hayam Wuruk selalu memperhatikan pemeliharaan terhadap makam-makam pada raja dan pahlawan Majapahit. Beliau memerintahkan untuk membuat Candi Patung Gayatri di tempat makamnya.

Putri Gayatri bernama Dyah Prajnaparamita atau Gayatri Sri Rajapatni adalah istri keempat Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), yang merupakan raja pertama Majapahit.

Gayatri juga merupakan ibu dari ratu ketiga Majapahit, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang membawa Kerajaan Majapahit meraih masa gemilangnya. Gayatri melahirkan generasi raja-raja dan ratu ternama di Tanah Jawa.

"Perempuan jelita inilah tokoh sentral di balik Kerajaan Majapahit. Peranan Gayatri dalam kerajaan Majapahit sangat besar. Dia berada di balik kesusksesan Majapahit baik di Nusantara maupun dalam menghadapi ancaman luar negeri,"ujar Dimas Cokro Pamungkas, budayawan Majapahit.

Candi Gayatri

2. Candi Boyolangu adalah sebuah candi yang berada di tengah pemukiman penduduk di wilayah Dusun Boyolangu, Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Untuk memasuki percandian ini, harus melalui sebuah lorong selebar 2,5 m yang dibatasi tembok setinggi 75 cm dengan panjang sekitar 50 m.

Candi berbahan bata ini berdenah segi empat dengan tangga masuk di bagian barat. Candi yang tersisa baturnya saja itu berukuran 11,40 m x 11,40 m, dan ukuran penampil/ tangga masuknya adalah 2,68 m x 2,08 m. Secara horisontal, sisa bangunan itu terdiri atas sebuah candi induk dan dua candi perwara yang masing-masing berada di kiri-kanannya (utara dan selatan). Candi ini diketemukan kembali pada tahun 1914 dalam timbunan tanah.

Candi tampak berpusat pada tokoh utama berupa arca wanita berukuran besar yang diletakkan pada candi induk. Arca terebut berukuran tinggi 120 cm dengan lebar 168 cm dan tebal 140 cm. Saat ini arca tersebut ditempatkan di bawah naungan sebuah cungkup tanpa dinding. Tokoh wanita tersebut adalah Gayatri atau seorang pendeta wanita Budha masa kerajaan Majapahit yang bergelar Rajapadmi. Tokoh tersebut adalah isteri ke empat Raja Wijaya pendiri kerajaan Majapahit.

Berdasarkan pada angka tahun yang terdapat pada bangunan induk dan Kitab Nagarakertagama bahwa candi Boyolangu dibangun pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1359 - 1389 M ) dengan nama Prajnyaparamitapuri.
Hasil gambar untuk sejarah candi gayatri

3. Candi ini dahulu berfungsi sebagai tempat penyimpanan abu Jenasah Gayatri dan sekaligus tempat pemujaan agama Budha.

    mwaɳ taiki ri bhayalangö ngwanira saɳ çri rajapatnin dinarmma

    rahyaɳ jñanawidinutus/ muwah amuja bhumi çudda pratista

    etunyan manaran/ wiçesapura kharambhanya pinrih ginöɳ twas

    mantryagöɳ winkas/ wruherikha dmuɳ bhoja nwam utsaha wijna.


Artinya:

    Di Bayalango akan dibangun pula candi pendharmaan Sri Padukapatni

    Pendeta Jnyanawidi lagi yang ditugaskan memberkahi tanahnya

    Maka diberi nama Wisesapura sebab sejak awal perencanaanya diusahakan dengan kebulatan tekad

    Menteri terkemuka yang amat bijaksana yakni Demung Boja yang mulai mengusahakan dengan pengalamannya


    Mukyantahpura sagalathawa ri Simping

    Mwaɳ sri ranggapura muah ri buddhi kuncir

    Prajnaparamita puri hanar panambeh

    Mwaɳ tekang ri bhayalangö duweg kinnarya

Artinya:

    Bangunan-bangunan suci penting (antara lain) Sagala, Simping

    Juga Sri Ranggapura dan (bangunan yang terletak) di Buddi Kuncir

    Prajnaparamitapuri (adalah) penambahan yang baru

    Adapun (bangunan suci) di Bayalangu adalah dicari waktu yang tepat untuk mengerjakannya.
Hasil gambar untuk sejarah candi gayatri

4. Candi Boyolangu atau dikenal juga sebagai Candi Gayatri terdiri atas sebuah candi induk dan dua buah candi perwara yang kesemuanya tersusun dari batu bata. Candi induk menghadap ke barat, pada bagian atasnya terdapat 11 umpak dan sebuah arca tokoh. Mungkin dulunya candi ini memiliki tiang dan atap, namun karena terbuat dari bahan mudah rusak, maka yang tersisa kini tinggal umpaknya saja. Pada salah dua dari umpaknya termuat angka tahun 1291 Saka (1369 M) dan 1311 Saka(1389 M).

Candi Boyolangu A.K.A Candi Gayatri, Makam Nenek Hayam Wuruk 31291 Saka
Candi Boyolangu A.K.A Candi Gayatri, Makam Nenek Hayam Wuruk 41311 Saka

Arca tokoh yang terdapat pada Candi Boyolangu memang sudah rusak, namun beberapa ahli mengidentifikasikannya sebagai arca Prajnaparamita berdasarkan pembandingan dengan bentuk arca yang serupa. Prajnaparamita adalah salah satu bodhisattva dalam ajaran Budha. Diduga arca Prajnaparamita ini merupakan arca perwujudan dari Gayatri Rajapadni yang semasa hidupnya memang tekun menjalankan ajaran Budha.

Candi Boyolangu A.K.A Candi Gayatri, Makam Nenek Hayam Wuruk 5Tokoh Gayatri Rajapatni adalah putri Sri Kretanegara, yang kemudian menjadi istri dari Raden Wijaya (Krtarajasa Jayawhardana) pendiri Majapahit. Keturunannya adalah Tri Buwana Tunggadewi (Ibu Hayam Wuruk) yang menjadi penguasa Majapahit setelah Jayanegara. Rajapadni wafat pada tahun saka Drestisaptaruna 1272 (1350 Masehi). Pada umumnya 12 tahun setelah wafatnya raja atau keluarga raja akan diselenggarakan upacara sraddha yang diikuti dengan pendirian candi. Oleh karenanya harusnya Candi Boyolangu didirikan pada tahun 1284 Saka, namun angka tahun yang ditemukan pada candi ini justu menunjukkan tahun 1291 dan 1311 Saka. Selisih waktu yang tidak sesuai ini ternyata telah dijelaskan dalam Nagarakrtagama.

Hasil gambar untuk sejarah candi gayatri

5. Pada masa Hindu-Budha di nusantara terdapat banyak kerajaan yang bercorak Hindu maupun Budha. Salah satunya adalah kerajaan Majapahit. Majapahit adalah sebuah kerajaan di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit dianggap sebagai salah satu dari kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur.
Dalam kerjaan Majapahit pasti terdapat peninggalan-peninggalan kebudayaan yang berupa candi. Candi-candi Majapahit berkualitas baik, secara geometris dengan memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yang masih dapat ditemui sekarang adalah Candi Tikus dan Gapura Bajang Ratu di Trowulan, Mojokerto.

Rabu, 11 September 2019

Tempat wisata paling fenomenal dan Instagramable di Tulungagung



Hallo pecinta travelling.....!! sebelum kalian membaca blog yang aku buat kurang pas rasaya jika aku enggak memperkenalkan diri dulu. Namaku Erina Rismayanti dan disini aku bakal menyuguhkan informasi seputar wisata alam yang ada di Tulungagung yang Instagramable dan cocok banget buat kalian kaum milenial yang lagi suka buat fot-foto.
Dan pastinya wisata yang ada di Tulungagung ini belum banyak orang mengenalnya. Baiklah agar tidak panjang lebar, langsung saja ke titik tujuan blog ini saya buat, blog ini bertujuan untuk memudahkan anda menemukan tempat wisata di Tulungagung yang paling indah, Terbaru dan di rekomendasikan untuk anda jelajahi. Berikut saya ulas secara singkat 3 Tempat Wisata paling fenomenal di Tulungagung terbaru yang harus segera Anda explore

DOLAN TULUNGAGUNG

Hasil gambar untuk tulungagung
Tulungagung merupakan sebuah Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur, Tulungagung berjarak 154 km dari pusat Ibukota Provinsi Surabaya.
Ada sejarah tersendiri dari penanamaan Tulungagung, menurut cerita turun temurun yang saya kutip dari wikipedia terdapat Ada dua versi cerita dalam penamaan nama Kabupaten Tulungagung.
Versi pertama adalah nama "Tulungagung" dipercaya berasal dari kata "Pitulungan Agung" (pertolongan yang agung).
Nama ini berasal dari peristiwa saat seorang pemuda dari Gunung Wilis bernama Joko Baru mengeringkan sumber air di Ngrowo (Kabupaten Tulungagung tempo dulu) dengan menyumbat semua sumber air tersebut dengan lidi dari sebuah pohon enau atau aren.
Joko Baru dikisahkan sebagai seorang pemuda yang dikutuk menjadi ular oleh ayahnya, orang sekitar kerap menyebutnya dengan Baru Klinthing.
 Ayahnya mengatakan bahwa untuk kembali menjadi manusia sejati, Joko Baru harus mampu melingkarkan tubuhnya di Gunung Wilis. Namun, malang menimpanya karena tubuhnya hanya kurang sejengkal untuk dapat benar-benar melingkar sempurna. Alhasil Joko Baru menjulurkan lidahnya. Disaat yang bersamaan, ayah Joko Baru memotong lidahnya. Secara ajaib, lidah tersebut berubah menjadi tombak sakti yang hingga saat ini dipercaya sebagai "gaman" atau "senjata sakti". Tombak ini masih disimpan dan dirawat hingga saat ini oleh masyarakat sekitar.

Sedangkan, versi kedua nama Tulungagung berasal dua kata, tulung dan agung, tulung artinya sumber yang besar, sedangkan agung artinya besar.
Dalam pengartian berbahasa Jawa tersebut, Tulungagung adalah daerah yang memiliki sumber air yang besar. Sebelum dibangunnya Bendungan Niyama di Tulungagung Selatan oleh pendudukan tentara Jepang, di mana-mana di daerah Tulungagung hanya ada sumber air saja. Pada masa lalu, karena terlalu banyaknya sumber air di sana, setiap kawasan banyak yang tergenang air, baik musim kemarau maupun musim hujan.

Dugaan yang paling kuat mengenai etimologi nama kabupaten ini adalah versi kedua,[butuh rujukan] penamaan nama ini dimulai ketika ibu kota Tulungagung mulai pindah ke tempat sekarang ini. Sebelumnya ibu kota Tulungagung bertempat di daerah Kalangbret dan diberi nama Kadipaten Ngrowo (Ngrowo juga berarti sumber air). Perpindahan ini terjadi sekitar tahun 1901 Masehi.

Batas-batas wilayah Kabupaten Tulungagung secara administratif adalah sebagai berikut:

    Sebelah Utara    : Kabupaten Kediri
    Sebelah Selatan : Samudera Hindia
    Sebelah Timur   : Kabupaten Blitar
    Sebelah Barat    : Kabupaten Trenggalek

Secara topografi, Tulungagung terletak pada ketinggian 85 m di atas permukaan laut (dpl).
- Bagian barat laut Kabupaten Tulungagung merupakan daerah pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Wilis-Liman.
- Bagian tengah adalah dataran rendah, sedangkan bagian selatan adalah pegunungan yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Kidul.
- Di sebelah barat laut Tulungagung, tepatnya di Kecamatan Sendang, terdapat Gunung Wilis sebagai titik tertinggi di Kabupaten Tulungagung yang memiliki ketinggian 2552 m.
- Di tengah Kota Tulungagung, terdapat Kali Ngrowo yang merupakan anak Kali Brantas dan seolah membagi Kota Tulungagung menjadi dua bagian: utara dan selatan. Kali ini sering disebut dengan Kali Parit Raya dari rangkaian Kali Parit Agung.

Wisata pantai
Tulungagung diuntungkan dengan letak geografis yang berada di tepi Samudera Hindia, sehingga memiliki banyak pantai yang menarik untuk dikunjungi selain Pantai Popoh, di antaranya Pantai Sidem, Pantai Brumbun, Pantai Sine, Pantai Molang, Pantai Klatak, Pantai Gerangan,
 Pantai Sanggar, Pantai Ngalur, Pantai Coro, Pantai Lumbung dan Pantai Dlodo, Pantai Pathok Gebang, Pantai Kedung Tumpang,Pantai Gemah.
Kabupaten ini memiliki sejuta pesona dan panorama alam yang menakjubkan dan masih banyak yang tersembunyi, sehingga masih banyak orang yang belum mengetahui akan keindahan dan tempat keren yang ada di Tulungagung.

Tulungagung punya banyak Spot objek wisata keren, mulai dari Situs budaya, situs bersejarah, spot foto foto kekinian, Bukit, Pantai, sampai air terjun yang sangat memanjakan mata dan harus segera kalian explore.
Jika Anda punya rencana untuk berlibur ke Tulungagung, Jangan khawatir akan keindahannya, Kabupaten ini menawarkan cukup banyak wisata pilihan untuk Anda dikunjungi. Selama ini jika Tulungagung jarang terdengar tempat yang keren untuk berlibur, namun ternyata Tulungagung ini juga memiliki banyak tempat-tempat wisata alam yang keren yang tak kalah dengan wisata di Semarang, Jogja ataupun Kabupaten besar lainnya. oke langsung saja kita ke pembahasan yang pertama mengenai 3 tempat wisata paling fenomenal di Tulungagung



Pantai Sanggar

Hasil gambar untuk pantai sanggar
    Salah satu Pantai yang mulai berkembang di Kota Tulungagung yaitu Pantai Sanggar yang berada di Jegglungharjo, Tanggung Gunung. Pantai ini tergolong ke dalam objek wisata yang masih baru sehingga belum ramai dikunjungi wisatawan domestik apalagi turis asing. 
Pantai Sanggar adalah Pantai dengan pasir berwarna putih dan bersih serta jauh dari kata kotor akan sampah
Pantai Sanggar juga disebut sebagai The Dreamland of Tulungagung. Di area tempat wisata Pantai Sanggar lumayan luas dan dibatasi bukit hijau di kanan kirinya.
Alunan ombak di pantai selatan dan putih dan halusnya pasir pantai menjadi sajian terindah wisata di Tulungagung ini.
Pemandangan yang indah serta udara yang sejuk membuat suasana semakin tentram dan nyaman. seluas mata memandang anda di suguhi pemandangan laut lepas yang berbatasan dengan samudra indonesia.
Di Pantai Sanggar ada beberapa spot menarik yang cukup keren untuk selfie dan mengambil foto landscape, namun anda  harus punya nyali  untuk menempuhnya.
Anda akan melihat ada tebing di pucuk Pantai Sanggar, disanalah sportnya, cukup menantang, namun dijamin disana pemandangannya sangat  indah sekali. Untuk anda yang mau  mencari spot tersebut, anda dapat kesana antara pagi sekitar pukul 05.00 – 09.00 WIB atau sore jam 15.00 – 17.00 WIB.
Untuk saat ini transportasi yang bisa digunakan masih kendaraan pribadi berupa motor,sedangkan kendaraan umum masih belum ada serta mobil tidak bisa masuk ke area pantai karena jalannya terlalu sempit dan hanya bisa dilewati oleh satu kendaraan motor.

Hasil gambar untuk pantai sanggar

Harga Tiket Masuk di Pantai Sanggar
Bila Anda ingin melakukan aktivitas liburan tanpa mengeluarkan biaya yang mahal, datang saja ke Pantai Sanggar karena tiketnya gratis . Di Pantai ini tidak ada tarif yang diberlakukan untuk setiap pengunjung yang datang karena memang belum begitu terjamah. Tarifnya yang murah sangat cocok dikunjungi khususnya oleh para traveller dengan budget yang minim.
Pantai ini masih satu jalur dengan Pantai lain yang ada di Kota Tulungagung seperti Pantai Ngalur dan Pantai Sine.
Lokasinya yang sejalur dengan objek wisata lain membantu Anda untuk sekaligus mengunjungi tiga Pantai tersebut secara bergantian. Pantai Sanggar memang belum diperhatikan oleh Pemerintah Kota Tulungagung sehingga objek wisatanya belum berkembang.

Rute Menuju Lokasi Pantai Sanggar

Hasil gambar untuk pantai sanggar
Jarak Pantai Sanggar dari pusat kota yaitu sekitar 40 kilo meter dengan waktu tempuh satu jam lebih beberapa menit. Hal ini disesuaikan dengan kondisi jalanan saat Anda pergi dan berapa kecepatan yang anda pacu kala itu.
Salah satu alasan Pantai ini jarang dikunjungi yaitu akses jalan untuk sampai di lokasi cukup terjal walau jalan sudah beraspal. Tak hanya itu saja, bila datang ke Pantai Sanggar Anda tak dapat membawa kendaraan yang beroda lebih dari dua. Melewati akses jalan yang disediakan hanya dapat memakai kendaraan roda dua seperti motor saja, itu pun harus berhati-hati.
Menurut pengunjung yang pernah datang, medan jalan akan semakin menjadi ketika hujan turun karena tanah akan menjadi lumpur. Perlu diketahui bahwa diantara jalan yang beraspal masih ada beberapa tanah sehingga Anda dihimbau untuk selalu berhati-hati. Namun, setelah melalui medan yang cukup terjal dan melelahkan, Anda akan diberi pemandangan akan indahnya Pantai yang menawan.
Bila Anda tidak memiliki keberanian untuk menunggangi motor sendiri, Anda dapat memarkir kendaraan yang dibawa di rumahsalah satu warga. Lalu Anda melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki atau memesan ojek lokal yang berada di sekitar lokasi. Hal ini sangat membantu para pengunjung khususnya para wanita yang masih ketakutan bila melewati jalan dengan medan yang menantang.
Rute yang harus dilalui yaitu lakukan perjalanan di Jalan Pesantren lalu setelah dua kilo meter belok ke kanan.
Setelah sekitar satu kilo meter berbelok ke kiri menuju Jalan Raya Tambakrejo kemudian terus ikuti jalan sejauh empat kilo. 
Lalu belok kanan menuju Jalan Raya Sambidoplang, ikuti arus jalan yang ada kemudian berbelok kanan saat menemukan Kantor Kecamatan. 
Saat itu Anda telah sampai di Jalan Raya Karangtalun dan lakukan perjalanan sejauh 24 kilo meter, Anda akan sampai di Pantai Sanggar.


Obyek Wisata di Pantai Sanggar

1. Pantai Pasir Putih
Hasil gambar untuk pasir putih di pantai sanggar

Di Pulau Jawa, Pantainya identik dengan warna pasir yang coklat, namun berbeda dengan Pantai Sanggar di Tulungagung. Pantai ini mempunyai warna pasir yang putih dan juga bersih terhindar dari aneka sampah yang mengotori kealamiannya. Pasir yang ada di Pantai ini aman digunakan untuk bermain, khususnya apabila datang bersama si kecil yang hobi bermain pasir.

2. Karang
Hasil gambar untuk karang di pantai sanggar

Pantai Sanggar memiliki banyak karang yang besar, bahkan karang itu berada tak jauh dari bibir Pantai sehingga dapat dilihat pengunjung. Karang ini mencegah menerobosnya ombak ke area pengunjung, karang ini sebagai penghalang datangnya ombak yang besar. Selain memiliki fungsi itu, karang juga membuat para pengunjung dapat melihat langsung ombak laut yang menerpa.

3. Ikan hias dan Bulu Babi
Hasil gambar untuk ikan hias dan bulu babi di pantai sanggar

Objek wisata lain yang ditawarkan Pantai Sanggar yaitu terlihatnya ikan-ikan laut dengan ukuran kecil di sekitar bibir Pantai. Tak hanya itu saja, hewan laut lain seperti bulu babi juga dapat Anda secara langsung bila datang ke Sanggar. Pemandangan ini dapat Anda lihat melalui karang yang ada di sekitar Pantai, dianjurkan untuk selalu menjaga keselamatan karena Pantainya sepi.

4. Lokasi Camping
Hasil gambar untuk lokasi camping di pantai sanggar
Salah satu aktivitas yang kerap dilakukan anak-anak muda di Pantai yaitu camping atau berkemah dengan para kawan. Begitu pula hal yang dapat dilakukan di Pantai Sanggar, disini Anda dan seluruh kerabat dapat berkemah menyatu dengan alam. Tempatnya yang masih sepi dan asri memberikan kesan indah bagi semua pengunjungnya khususnya para pekemah.

5. Spot Sunset dan Sunrise
Gambar terkait

Terkait dua hal ini, Pantai memang tak perlu diragukan lagi karena selalu memberi pemandangan matahari terbit dan tenggelam yang indah. Anda hanya perlu menyesuaikan waktu mana yang ingin dinikmati dengan datang lebih awal sebelum sunrise atau sunset tiba. Jangan lupa abadikan momen yang menyenangkan ini dengan kamera atau smatrphone yang dimiliki.