Kabupaten Tulungagung yang terletak di Selatan Provinsi Jawa Timur akhir - akhir ini semakin eksis dengan banyak ditemukanya pesona wisata baru yang terus bermunculan. Akses jalan yang terus diperbaharui membuka kesempatan bagi pecinta wisata untuk mengeksplorasi keindahan di kota yang terkenal dengan industri marmernya ini. Foto cantik dari tempat - tempat unik mulai dari pantai, dan keindahan alam lainya menjadi viral di sosial media.
Desa Wisata Sebalor menjadi salah satu yang paling membuat penasaran banyak orang untuk mengunjunginya. Tempat wisata ini baru diresmikan pada tanggal 17 Nopember 2016, dengan mengusung tema keindahan pemandangan alam. Di desa wisata tersebut terdapat beberapa spot menarik diantaranya adalah kawasan wisata Ancar Bangkong, Watu Gedong dan Kali Mas.
Perjalanan Menuju Tempat Tujuan
Sebalor adalah nama salah satu desa di Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Sebenarnya cukup mudah untuk menemukan lokasi wisata tersebut, Rutenya sejalur dengan arah menuju Pantai Prigi Trenggalek.
Dari Pasar Bandung kami mengarahkan kendaraan menuju ke barat menyusuri Jl. Raya Bandung - Prigi, kemudian belok kanan di pertigaan SMKN 1 Bandung berlanjut hingga di Balai Desa Sebalor. Tepat di depan Balai Desa tersebut terdapat gang yang menuntun kami sampai di tempat lokasi. Berada di sepanjang lereng pegunungan desa ini dikaruniai 29 mata air yang terus mengalir di sepanjang musim. Suasana ketika memasuki desa ini layaknya di ubud Bali, sawah yang berkotak – kotak rapi dan banyaknya pohon yang ijo royo - royo seakan menyambut setiap wisatawan yang datang. Akses jalan cukup baik, bahkan untuk mobil pribadi pun bisa dengan mudah untuk sampai di lokasi. Terdapat semacam lapangan kecil yang sangat cocok untuk kegiatan outdor. Tempat yang masih alami tersebut terlihat terawat dan bersih sejauh mata memandang.
Terbius Asiknya Berpetualang di Watu Gedong
Di depan lapangan kecil itu ada dua arah jalan jika kearah kanan menuju Kali Mas, sementara jika ke kiri menuju ke Watu Gedong. Sekitar 100 meter jalan yang lebih kecil menghentikan kami di salah satu halaman rumah warga. Ya kami harus parkir, karena medan yang selanjutnya hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Parkir Motor di halaman rumah warga
Bisa dibilang seperti olahraga kecil, jalan setapak yang menanjak memaksa kami untuk terus berjalan. Akan tetapi lelah pun tidaklah mungkin terasa, semua pasti terhibur dengan suara gemricik air sungai yang sudah terlihat dari atas jalan. Papan bertuliskan “Watu Gedong” memberikan tanda bahwa kami sudah sampai di tempat tujuan.
Menyusuri jalan setapak menuju Watu Gedong
Sebuah dinding batu besar dengan garis - garis berwarna hijau memperlihatkan kemegahannya. jika kami amati dari bentuk lokasinya, nama watu gedong mungkin diambil dari kata watu yang berarti batu dan gedong yang berarti gedung. Apabila dirangkai maka maknanya adalah sebuah dinding batu yang memiliki kemegahan layaknya gedung - gedung besar. Kami segera bergegas turun untuk melampiaskan rasa penasaran, kakipun basah dengan air yang mengalir tipis di lantai bebatuan.
Watu Gedong tampak dari atas
Air Terjun Watu Gedong
Tempat duduk yang disediakan oleh alam (masa kecil bahagia)
Riuhnya suara keceriaan anak - anak mengalihkan perhatian kami, ternyata mereka sedang asik bermain di bawah air terjun. Dari sudut tebing batu air terjun tersebut mengalirkan air pegunungan yang tampak segar. Yang unik air terjun kecil ini seperti berbentuk perosatan, mungkin itu yang membuat anak - anak betah berlama - lama. Kami pun kembali mengeksplorasi tempat ini dengan menyusuri kali kecil berdinding batu. Batunya benar-benar berwarna hijau tanpa pewarna buatan. Kami dibuat seperti melakuakan petualangan seru, ada pula batu - batu besar yang manis untuk dibuat foto selfi.
bermain di kali kecil
kali kecil yang diapit dinding batu besar di Watu Gedong (Sebalor)
Tempat yang cocok untuk meditasi
Ada yang Unik di “Kali Mas”
Jika kembali ke jalan pesimpangan, kali ini mengikuti penunjuk jalan yang bertuliskan “Kali Mas”. Mungkin hanya sekitar 500 meter tapi kali ini jalanya lebih menanjak menuju puncak gunung. Setelah melalui tikungan – tikungan keren itu, kami berhenti pada kerumunan sepeda motor yang sudah rapi berjajar di salah satu rumah warga. Dari jauh hanya tampak sebuah jembatan dengan kali kecil di bawahnya. Apa yang sepesial dari tempat ini?, betapa terkejutnya kami ketika menemukan banyak orang sudah antri berfoto dengan beground yang sungguh luar biasa.
Foto Pemandangan Kali Mas dari Jembatan
tampak atas Kali Mas (Sebalor)
Bentuknya mirip dengan air terjun tetapi lebih landai, dengan batu alam kuning berwarna keemasan. Air jernih mengalir dari sumber mata air yang berada di atas bukit. Kami ikut asik menyentuhkan kaki di “Kali Mas” anehnya batu – batu yang kami pijak tidaklah licin seperti yang terbayangkan, tebing batu tersebut mudah untuk dilalui, meskipun begitu kami harus tetap berhati - hati. Kami seperti melakukan aktifitas panjat tebing dengan air yang tetap mengalir seperti halnya pada air terjun.
setengah dari perjalanan menuju puncak Kali Mas (Sebalor)
Semakin ke atas semakin asik, pemandangan dibawah semakin terlihat sedap untuk diabadikan. Dengan kaki yang masih menempel pada air, mata kita seakan dimanjakan dengan hamparan sawah dan rumah - rumah pedesaan yang sederhana dari atas ketinggian. Bermain air atau sekedar duduk ditengah tebing Kali Mas adalah rileksa
Kami mengakiri perjalanan di Kali Mas dengan segelas es yang dijual oleh warga sekitar yang rumahnya dijadikan tempat parkir. Meskipun begitu tidak ada biaya parkir, justru mereka dengan ramah memberikan info menarik tentang tempat cantik ini. Semoga Desa Wisata Sebalor bisa terus berbenah dan menjadi tempat wisata andalan yang mensejahterakan warganya.
Selamat Berpetualang......... !
Blog ini berisikan keanekaragaman yang ada di berbagai wilayah Di Tulungagung. Jangan ngaku kaum Milenial yang kekinian kalau kalian belum mengeksplor keanekaragaman di Tulungagung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Unik ya tempatnya
BalasHapusKalian sangat berharga
BalasHapus