Adventure Time - Lady Rainicorn

Minggu, 15 September 2019

Keistimewaaan Kopi Bubuk Waris

Kopi Ijo Yang Melegenda Hingga Ke Negeri Tetangga

1. Filosofi Kopi

Kopi merupakan salah satu minuman yang dikonsumsi untuk banyak hal bagi manusia. Ada yang bertujuan untuk kesehatan, ada yang hanya gemar mengkonsumsi, namun ada juga sebagai pendamping untuk melakukan aktivitas atau hanya bercengkrama bersama rekan atau orang tercinta. Namun di Tulung agung, menjadi salah satu sajian kopi unik di Indonesia, terdapat salah satu sajain kopi yang seringkali di kenal dengan nama Kopi Hijau.

Memang kopi identik dengan warna hitam, akan tetap di daerah Tulung agung, Jawa Timur lo bisa menemukan kopi yang berwarna hijau yang akrab dengan panggilan Kopi Ijo. Mungkin masih terdengar asing, namun di Tulungagung, Kopi hijau adalah salah satu hidangan legendaris dan  menjadi tradisi masyarakatnya.


2. Keunikan dari Kopi Ijo Tulungagung

Kopi Ijo memiliki rasa serta tekstur yang berbeda dari kopi jenis lain. Ketika dituangkan ke dalam tatakan, Kopi Ijo akan nampakhitam kehijauan. Asal Kopi Ijo yang berwarna kehijauan ini bukanlah karena adanya campuran dengan zat pewarna, namun dalam proses pembuatannya.  Prosesnya yaitu mulai dari pengeringan biji kopi dengan cara disangrai dengan menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat dengan pengapian tradisional berbahan bakar kayu bakar. Proses ini diperlukan keuletan dalam menjaga api agar suhunya tetap stabil sehingga menghasilkan kopi yang matang dengan merata serta sempurna. Setelah melalui tahap ini, barulah biji kopi di giling menggunakan mesin. Itulah tadi resep rahasia kopi hijau yang menciptakan rasa yang unik.

Meskipun lo mungkin jarang mendengar kopi ini, di Tulungagung yang menjadi kota asal kopi hijau, kopi ini sangat terkenal . Mulai dari warung kopi pinggir jalan hingga kafe besar menyediakan kopi hijau sebagai menu utama. Hingga sekarang Kopi hijau di anggap sebagai salah satu ciri khas dari Tulungagung yang patut untuk dilestarikan.

Meskipun kopi hijau memiliki proses pengolaha yang berbeda, namun penyeduhannya tidak berbeda dengan kopi pada umumnya. Di suguhkan di cangkir dalam keadaan panas. Namun, ada satu hal yang berbeda, kopi hijau biasanya di sertai dengan kebiasaan yang biasa di kenal dengan nama Nyete. Nyete sendiri merupakan seni melukis sebatang rokok dengan menggunakan sisa endapan Kopi Ijo. Hingga sekarang, kopi hijau di kemas dalam bentuk saset yang biasanya dapat di jadikan oleh- oleh.

Lo bisa mencicipi kopi hijau ini dengan berkunjung ke Tulungagung, namun lo wajib untuk menyempatkan untuk berkunjung ke warung kopi paling melegenda di Tulungagung.
Inilah Warung Kopi Waris yang beralamatkan di Jl. Raya Karangrejo No.23, Prayan, Karangrejo, Kabupaten Tulungagung tidak pernah sepi pengunjung.

Waris merupakan nama pemilik warung kopi legendaris yang terletak di Tulungagung, Jawa TImur. Warung ini hampir tidak pernah sepi, hanya tutup saat malam Idul Fitri. Yang membuat banyak orang tertarik karena secangkir kopinya yang menurut lidah saya terasa lembut dan gurih. Kopi di sini hanya disajikan dengan 2 varian dengan bubuk kopi yang sama, yakni Kopi tubruk dengan gula, atau kopi susu yang hanya dibedakan cara penyajiannya yaitu dengan menggunakan gelas cangkir atau gelas kaca. Di samping itu, Harganya pun sangat murah, hanya sekitar Rp 1.500,00 per gelasnya. Selain harga dan rasa, warna kopi ini memang sangat berbeda dengan kopi lainnya.


Warung ini tidak seperti cafe kopi yang sekarang menjamur sekarang di kota-kota besar. Tidak seperti cafe yang menjadikan spot-spot foto yang 'instagramable' sebagai daya tarik dalam menarik konsumennya. Hanya kesederhanaan inilah yang membuat banyak orang berkumpul membahas apapun yang menarik untuk dibicarakan. Hanya ada meja dan bangku panjang untuk para penikmat kopi hijau bercengkerama. Sejenak lo bisa melupakan kesibukan yang menyita pikiran pada saat siang hari dan bisa tertawa ataupun membicarakan hal-hal ringan bersama rekan dan orang tercinta dengan menghirup aroma dan rasa kopi ijo Waris yang legendaris.



Mengingat Indonesia memiliki banyak sekali sajian kopi yang terbilang unik, tidak hanya di Tulungagung, ternyata Yogyakarta menguguhkan kopi unik yang ada di Yogya, mungkin lo sering mendengar dengan nama kopi Joss  legendaris dari angkringan Lik Man. Wangi, rasa, dan cara pembuatannya begitu unik.

Tahukah kalian jika kopi tidak hanya berwarna hitam dan putih saja? Di daerah Tulungagung ada sebuah warung yang menjual kopi berwarna hijau atau biasa disebut “Kopi Ijo”. Kopi Ijo ini ternyata lebih terkenal daripada kopi hitam yang biasa kita ketahui. Hampir 3000-an lebih warung yang menjajakan Kopi Ijo di Tulungagung. Maka dari itu masyarakat pun beranggapan bahwa penyajian Kopi Ijo ini perlu dijaga dan dilestarikan.



Kopi Ijo sendiri memiliki rasa dan tekstur yang halus, berbeda dari kopi kebanyakan. Kenapa kopi ini bisa berwarna hijau? Ternyata rahasianya terdapat pada proses pengeringan biji kopi dan alat-alat yang digunakan masih menggunakan alat tradisional. Biji kopi yang sudah dipilih, dikeringkan dengan cara disangrai. Kopi Ijo disangrai dengan menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat, dan yang membuat berbeda dibakar dengan kayu bakar yang terpilih. Proses pengeringan pun harus dilakukan secara telaten. Nyala api harus tetap stabil agar biji kopi matang secara merata dan sempurna. Kemudian kopi digiling menggunakan mesin.

Selain dari proses pengeringan yang menyebabkan kopi ini berwarna hijau karena campuran sari rempah-rempah yang masih hijau membuat warna kopi terkesan hijau. Tapi tidak menghilangkan warna asli dari kopi itu sendiri. Menurut beberapa orang yang sudah pernah mencicipi kopi ini rasa Kopi Ijo hampir mirip dengan Kopi Luwak karena rasanya yang unik. Kopi Ijo ini juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Untuk para kaum wanita yang ingin berdiet kopi ini sangat dianjurkan untuk dikonsumsi karena Kopi Ijo dapat menurunkan berat badan. Cara menurunkan berat badan dengan meminum Kopi Ijo memang dikenal cukup efektif karena cara ini sangat alami.

Bagi orang yang sensitif terhadap kafein kopi ini juga sangat dianjurkan, karena kopi ini memang diperuntukkan bagi orang yang sensitif dengan kafein. Selain itu Asam Klorogenat yang terkandung di dalamnya merupakan jenis anti oksidan yang alami dan dapat melawan radikal bebas. Sehingga kita bisa terbebas dari penuaan dini.

Jika mampir ke Tulungagung jangan lupa untuk mencoba Kopi Ijo di salah satu warung kopi atau kafe di sana. Tidak perlu khawatir dengan harganya karena kopi ini sangat murah meriah, harga segelas Kopi Ijo di warung berkisar Rp 1.500 dan secangkirnya Rp 1.000. Salah satu warung kopi yang terkenal menyediakan Kopi Ijo, yaitu Warung Kopi Mak Waris di Bolorejo, Kecamatan Kauman, kira-kira 15 menit jika menggunakan kendaraan motor dari pusat kota Tulungagung. Kalian bisa rasakan sendiri kenikmatan dan manfaat dari Kopi Ijo.

3. Sejarah Kopi Ijo Tulungagung

Kopi Ijo adalah kopi bubuk yang sudah disangrai, yang bila diseduh kemudian akan tampak berwana hijau kehitaman. Dan sentra produksi dari Kopi Ijo ini ada di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.

Tidak ada literatur yang pasti dan bisa memberitahukan kita sejak kapan Kopi Ijo ini mulai ada dan diproduksi di Desa Bolorejo. Keberadaan Kopi Ijo ini juga tak lepas dari budaya Nyethe, atau Cethe. Yakni melukis/membatik puntung rokok dengan ampas kopi.

Sebenarnya, ada banyak warung kopi sejenis yang bertebaran di beberapa tempat di Kecamatan Kauman. Tapi, Warung Kopi Waris lebih dikenal orang sebagai pusat produksi Kopi Ijo. Awalnya, Warung Kopi Waris hanya membuat kopi sendiri untuk dijual di warung. Menurut Hariyanto, satu dari 10 anak Pak Waris, orang tuanya mulai buka usaha warung kopi sejak 1978.

"Itu setelah ada banjir bandang tahun 1976," kata Haryanto. Lambat laun, banyak orang yang memesan untuk dibawa pulang. Baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijual kembali.

Popularitas Kopi Bubuk Waris pun semakin menanjak. Setelah Pak Waris meninggal dunia, usahanya diteruskan oleh istrinya, Sutijah atau yang akrab dipanggil Mak Waris.

Kini, Kopi Bubuk Waris sudah dikelola oleh generasi kedua. Beberapa anggota keluarga Pak Waris membuat kopi bubuk sendiri-sendiri berdasarkan resep/racikan peninggalan Pak Waris. Meski dibuat terpisah, dengan logo atau kemasan yang berbeda, namun semuanya memakai nama Waris dibelakangnya.

Hariyanto menuturkan, saat kopi bubuk Waris mulai dipesan orang luar untuk dibawa pulang, dirinya mulai mengurus Sertifikat Produksi Pangan -- Industri Rumah Tangga (P-IRT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. Dengan nama industri Warung Kopi Waris dan merek produk adalah Kopi Bubuk Waris.


Dengan adanya sertifikat P-IRT ini, konsumen tak perlu ragu lagi mengenai masalah keamanan pangan dari produk Kopi Bubuk Waris. Sertifikat ini menjadi bukti Kopi Bubuk Waris diproduksi dengan standar kelayakan produk pangan yang semestinya, sesuai dengan standar dari Dinas Kesehatan.




7 komentar:

Terimakasih sudah menyempatkan mengomentari blog saya, semoga komentar-komentar yang membangun semakin meningkatkan rasa semangat saya untuk terus berbagi informasi penting